Jasa printing kain terdekat di Solo

Bahan Tekstil: Pengertian, Sejarah, dan Jenisnya

11 Aug 2023 | Tekstil

Pemahaman tentang bahan tekstil krusial untuk menghindari kesalahan dalam menentukan bahan yang sesuai dengan kebutuhan kita. Sebab, terdapat beragam jenis dan tingkatan kualitas kain yang beredar di pasaran. Pengetahuan ini juga berguna dalam merawat kain secara optimal.

Tentu, langkah awal yang perlu kita pahami adalah konsep mendasar mengenai tekstil, bukan begitu?

Pengertian dan Fungsi Tekstil

Apa itu bahan tekstil? Istilah bahan tekstil adalah serapan dari kata textile dari bahasa Inggris. Textile sendiri berasal dari istilah dalam bahasa Latin “texere” yang berarti lembaran. Sedangkan, kain merupakan pakaian atau sesuatu yang dipakai.

Sebenarnya ada istilah lain dari tekstil yaitu cita, meski jarang digunakan. Perbedaan istilah tekstil dan kain adalah tekstil merujuk pada bahan apapun dari benang, sedangkan kain merupakan hasil jadi yang biasa kita kenakan.

Dewasa ini, tekstil lebih dikenal sebagai lembaran benang yang tersusun sebagai hasil pemintalan serat pendek (stapel) atau serat berkesinambungan (filamen) melalui teknik penenunan, rajut, serta penyatuan lembaran-lembaran serat dengan atau tanpa pahan perekat yang dipres (non-woven fabrics).

Bentuk dan motif tekstil pada bahan busana dibuat dengan jahitan, sulaman, atau ikatan. Tekstil menjadi barang tak terpisahkan dari budaya dan politik yang mencakup beragam jenis kain. Kain tersebut dihasilkan melalui proses tenun, ikat, maupun pres.

Umumnya, kain tersusun dari sekumpulan benang yang dirajut. Benang-benang tersebut tercipta melalui proses pemintalan. Pengelompokan kain dapat dilakukan berdasarkan ketebalan serat, kadar bahan, tekstur, hingga variasi rajutan.

Sejarah Tekstil

Dilansir dari Gramedia, sejarah pakaian berawal dari hadirnya manusia di Bumi yang merasa berbeda dengan banyak hewan berbulu ketika itu. Lantas, manusia mengenakan pakaian untuk menutupi tubuhnya.

Pakaian tersebut bisa terbuat dari kulit hewan berbulu, kulit kayu, rerumputan, maupun tumbuhan merambat sesuai kondisi geografis dan kesediaan bahan di tempat tinggalnya. Pakaian tersebut diperlukan sebagai sebuah upaya menghangatkan diri.

Selain dibuat menjadi pakaian, manusia juga menggunakan bahan-bahan tersebut untuk dibuat menjadi gendongan barang, penutup kepala, hingga tikar. Seiring berjalannya waktu, manusia mengenali serat-serat yang bisa dijadikan benang untuk dibuat menjadi tekstil.

Banyak yang menduga, tekstil bermula dari daratan Asia. Lebih jauh, teknik penenunan mulai dikenal pada era 4000 tahun SM di Mesir. Di Eropa, seorang Madonna digambarkan sedang merajut. Kegiatan itu tergambarkan melalui mural dari sekitar abad kedua Masehi.

Bahan Tekstil

Bahan tekstil merupakan bahan penyusun kain tekstil yang terbuat dari olahan serat tekstil dan nantinya dapat dipakai untuk membuat pakaian. Serat sendiri adalah zat panjang, tipis, dan mudah dibengkokkan. Serat tekstil pada industri tekstil terdiri dari serat alam maupun serat buatan.

Meski begitu, tak semua serat bisa dipakai sebagai bahan pembuat produk tekstil. Serat yang bisa diolah menjadi benang hingga produk tekstil harus memenuhi syarat berikut ini.

  • Perbandingan panjang dan lebar
  • Cukup kuat
  • Elastis
  • Memiliki daya gesek antar serat
  • Menyerap air
  • Tahan terhadap panas

1. Serat Alam

Serat alam merupakan serat yang bahan utamanya diambil dari alam, berupa tumbuhan dan hewan. Serat hewan dibuat dari buku atau rambut hewan. Sedangkan, serat tumbuhan diolah dari biji, daun, buah, maupun batang tumbuhan. Berikut adalah macam-macam serat alam.

a. Serat Kapas

Kapas dipercaya berasal dari daratan Asia, Afrika, Amerika, dan Australia. Tanaman ini telah dibudidayakan setidaknya sejak 3000 tahun SM di India sebagai bahan baku tekstil. Serat tanaman ini dipintal menjadi benang sebelum lanjut ke proses penenunan kain.

Serat kapas dibuat dari rambut biji kapas. Produk tekstil yang terbuat dari serat ini lebih dikenal sebagai katun, baik untuk benang maupun kainnya.

b. Serat Rami

Rami adalah serat hasil olahan batang boehmeria nivea yang bentuk penampangnya membujur seperti silinder dengan permukaan berkerut membentuk benjolan kecil. Serat yang menjadi bahan benang rami ini merupakan salah satu serat tertua di dunia.

Serat rami merupakan bahan pembuat kain china grass (rumput cina) dan rami top (rami super). Serat rami yang dipintal akan menghasilkan kain satin yang halus.

c. Serat Flax

Serat flax terbuat dari batang linum usitatissimun. Benang dan kain yang terbuat dari serat ini populer dengan nama linen. Negara penghasil flax terbaik di dunia adalah Prancis, Belanda, dan Belgia.

d. Serat Abaka

Serat abaka diolah dari daun tanaman musa tekstil yang merupakan salah satu spesies dalam keluarga pisang dari Filipina. Musa tekstil memiliki sekelompok sel yang ujungnya saling menempel membentuk benang sepanjang daun.

Serat-serat tersebut terikat oleh sel daun, getah, dan lilin serat yang memberikan kekuatan bagi daun. Tanaman abaka memiliki masa hidup yang panjang dan dapat tumbuh di tanah yang subur dan gembur.

e. Serat Henep

Bahan untuk tekstil ini diolah dari batang tanaman cannabis sativa, yang juga dikenal sebagai tanaman hemp. Tanaman hemp adalah tanaman tahunan yang memiliki batang kecil namun tinggi. Serat henep yang diambil dari batang hemp dikenal karena kekuatannya yang luar biasa dan tahan lama.

Serat hemp sering digunakan dalam industri tekstil untuk membuat produk-produk yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi, seperti pakaian, tas, dan tali.

Selain itu, penggunaan tanaman hemp juga semakin mendapatkan perhatian karena potensi dampak positifnya terhadap lingkungan dan kemampuannya untuk digunakan dalam berbagai produk berkelanjutan.

f. Serat Sutera

Serat sutera diolah dari serangga lepidoptera. Sutera merupakan satu-satunya serat alam berbentuk filamen dari kepompong ulat sutera. Adapun serat sutera dengan kualitas unggulan berasal dari kepompong ulat sutera jenis bombyx mori. Jenis serat sutera lainnya adalah ulat sutera tussah yang lebih kasar dan sulit diwarnai.

g. Serat Wool

Wool merupakan serat hasil olahan bulu biri-biri. Jenis bulu biri-biri yang dipakai akan menentukan sifat wool yang dihasilkan, utamanya terkait panjang serat dan diameternya.

Tak hanya itu, jenis bulu biri-biri juga memengaruhi kilau, kekuatan, keriting, warna, dan banyaknya kotoran. Panjang serat wool yang dihasilkan dari biri-biri bervariasi, yaitu antara 2,5 cm dan 12,5 cm.

h. Serat Cashmere

Serat cashmere merupakan olahan bulu kambing cashmere yang lurus dengan warna abu-abu, cokelat, dan putih. Bahan ini berguna seperti serat wool karena seratnya panjang, lembut, isolator panas yang baik, meski tidak terlalu kuat.

i. Serat Unta

Bulu unta merupakan bahan pembuat serat unta. Terdapat dua jenis rambut unta yakni unta Arab (disebut juga “unta Siria” dan “dromedary”) yang memiliki nama Latin Camelus bactrianus dan unta Asia TImur (disebut juga “bactrian”) yang memiliki nama Latin Camelus bactrianus.

Serat rambut unta berwarna coklat kemerahan dan umumnya terdapat modula kecil putus-putus. Diameter serat unta cukup bervariasi. Serat ini memiliki kekuatan dan kehalusan seperti wool, meski tidak sekuat serat mohair. Serat ini banyak dipakai sebagai bahan pembuat permadani dan pakaian pria yang bermutu tinggi.

j. Serat Mohair

Serat mohair berasal dari bulu kambing anggora yang banyak ditemukan di Asia. Warnanya yang kecoklatan disebabkan kotoran, tetapi akan memutih berkilau seperti sutera setelah dimasak dan membuatnya mudah dicelupkan dengan warna cerah.

Meski sifat-sifatnya mirip wool, serat mohair lebih sulit dipintal karena seratnya yang licin. Serat mohair sering dipakai sebagai bahan pembuat kain berbulu, selimut, pakaian musim panas, kain rajut, kain penutup kursi, hingga permadani.

k. Serat Kelinci Anggora

Bulu kelinci anggora dipakai pada industri tekstil sejak lama. Hewan ini memiliki bulu pelindung dalam yang halus dan bulu pelindung luar yang kasar. Seringnya, serat bulu kelinci dibuat jadi kain rajut, topi, dan campuran serat wool atau nylon.

2. Serat Buatan

Serat buatan merupakan serat filamen yang dibuat dari polimer. Terdapat tiga golongan serat buatan yakni:

  • Serat alam dengan polimerisasi lanjutan: viskosa, asetat, dan kuproamonium
  • Serat sintesis polimerisasi: polyester, poliamida, poliuretan, dan polivinil
  • Serat organik: logam, gelas, dan asbes

Sifat tiap-tiap bahan tekstil tersebut berbeda dan tentu akan mempengaruhi hasil jadi produk tekstilnya. Setiap serat memiliki sifat yang unik, dan sifat-sifat serat tekstil yang banyak digunakan akan memiliki dampak signifikan pada proses pengolahan bahan serta karakteristik akhir dari produk tekstil. Berikut adalah bahan bahan tekstil di pasaran.

a. Serat Rayon Viskosa

Rayon viskosa ialah serat selulose alam yang kembali disusun molekulnya agar susunannya sama dengan serat selulose yang lain. Bedanya, tingkat pemanjangan rantai molekul seratnya lebih rendah dari bahan alam pembentuknya karena terjadi pemutusan rantai bahan pembentuk selama pembuatan serat.

Bahan dasarnya adalah kayu sebangsa cemara. Bahan ini akan mengalami proses pembuatan serat lewat perlakuan secara fisika maupun dengan bantuan zat kimia hingga akhirnya diperoleh serat.

b. Serat Rayon Acetat

Rayon acetat merupakan serat yang dibuat dari linter atau selulose kayu, anhidrida, dan aceton. Linter kapas dan pulp kayu ialah bahan yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan serat ini.

c. Serat Rayon Kuproamonium

Serat rayon kuproamonium ialah serat yang dibuat dari selulose kapas yang kembali disusun dengan mencampurnya ke larutan amonia yang mengandung kuprooksida. Bahan baku yang digunakan ialah kapas linter atau terkadang pulp kayu yang telah dimurnikan sehingga punya kadar selulose tinggi.

d. Serat Poliamida (Nylon)

Nylon punya berbagai macam, yang paling utama digunakan sebagai bahan buatan di antaranya nylon 66 dan nylon 6. Nylon 66 dihasilkan dari hexamethylendiamin dengan asam adipat. Sementara itu, nylon 6 berasal dari kaprolaktam. Poliamida ini juga disebut perlon.

e. Serat Polyester

Serat polyester adalah contoh dari serat jenis campuran yang populer dalam industri tekstil. Serat ini terbuat dari polimer polietilen tereftalat dan memiliki sifat ringan, tahan lama, dan tahan terhadap kerutan serta penuaan.

Kelebihan serat polyester meliputi daya tahan warna yang baik, kemampuan tahan terhadap air dan kelembapan, serta harga yang relatif terjangkau. Karena sifat-sifatnya yang serbaguna, serat polyester sering digunakan untuk pakaian, perlengkapan rumah tangga, tekstil industri, dan banyak aplikasi lainnya.

f. Serat Logam

Serat logam merupakan serat buatan yang tersusun dari logam. Logam berlapis plastik, plastik berlapis logam, atau suatu sumbu yang dilapisi logam. Sebenarnya, serat logam merupakan benang logam.

g. Serat Gelas

Pengrajin kain bisa memakai serat gelas sebagai bahan tekstil. Fiberglass atau kaca serat, atau sering diartikan sebagai serat gelas, ialah kaca air yang ditarik menjadi serat tipis dengan garis tengah sekitar 0,005 mm hingga 0,01 mm.

h. Serat Asbes

Asal serat asbes ialah Yunani, asbestos, yang artinya tidak bisa dibakar. Asbes bisa dibagi menjadi dua golongan, yakni asbes amphibole dan asbes serpentine.

Serat asbes ialah serat yang didapatkan dari batu karang yang terletak jauh di bawah permukaan tanah. Batu karang itu bernama peridotite dan pengaruh tekanan tinggi serta air panas yang mengandung garam dan karbon dioksida menjadikannya kristal dengan berbagai bentuk. Kristal inilah yang disebut asbes.

Pemeliharaan Bahan Tekstil

Masing-masing bahan tekstil harus diperlakukan secara khusus untuk menjaga ketahanannya, perawatan kain katun tentu berbeda dengan kain dari bahan polyester. Pemeliharaan ini penting untuk menjaga kebersihan pakaian. Berikut tujuan dari pemeliharaan pakaian dan lenan dalam rumah tangga:

  • Menunjang kesehatan fisik, mental, dan psikologis
  • Memberi rasa percaya diri pada pemakai
  • Lebih awet dan tahan lama

Jenis Tekstil

Setelah mengetahui pengertian bahan tekstil, berikut adalah bermacam hasil jadi bahan tekstil yang populer di dunia.

  • Lace
  • Linen
  • Organza
  • Velvet
  • Thai silk
  • Kashmir
  • Kain perca
  • Kain terry
  • Fur
  • Jacquard

Itulah pembahasan tentang bahan tekstil dan jenis jenisnya. Semoga informasi tentang pengertian tekstil dari MokaTextile ini dapat bermanfaat ke depannya.

Postingan Terkait

Panduan Memilih Kain Motif Print yang Tepat

Kain motif print menjadi pilihan favorit banyak orang karena keindahan dan keunikannya. Namun, memilih kain motif print yang tepat untuk proyek Anda bisa menjadi tantangan tersendiri. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan agar hasil akhir sesuai dengan...

Panduan Memilih Kain untuk Digital Printing

Berikut adalah panduan lengkap untuk membantu Anda memilih kain untuk digital printing Anda. Digital printing pada kain telah menjadi solusi populer dalam industri tekstil, fashion, dan dekorasi rumah karena kemampuan menghasilkan desain yang detail, warna yang tajam,...

Digital Printing: Definisi, Jenis, & Kelebihan

Teknologi digital printing dalam industri tekstil menggantikan metode manual dengan mesin digital, memungkinkan produksi akurat dan efisien. Pada era sebelumnya, sablon dilakukan secara manual, mengandalkan tangan manusia dan cetakan sederhana. Hadirnya digital...